Serba-Serbi Seputar Shaum
Syaikh Muhammad bin Shalih al-Utsaimin -rahimahullah-
Diterjemahkan oleh Abu Ahmad Fuad Hamzah bin Mubarak Baraba’, Lc
Segala puji bagi Allah Pemelihara seluruh alam. Sholawat dan salam semoga tercurahkan kepada Nabi kita Muhammad beserta keluarga dan para sahabatnya. Amma ba’du,
Tulisan ini adakah ringkasan yang berkaitan dengan puasa, hukum-hukumnya, kelompok manusia ketika berpuasa, juga seputar pembatal-pembatal puasa dan beberapa faedah lainnya.
Shaum adalah ibadah kepada Allah -subhanahu wa ta’ala- dengan cara meninggalkan hal-hal yang membatalkannya dari mulai terbit fajar sampai terbenamnya matahari.
Puasa Ramadhan merupakan salah satu rukun Islam yang agung. Hal ini berdasarkan sabda Nabi -shollallahu alaihi wa sallam :
بُنِيَ الإِسْلاَمُ عَلَى خَمْسٍ: شَهَادَةِ أَنْ لاَ إِلَهَ إِلاَّ اللَّهُ، وَأَنَّ مُحَمَّدًا رَسُوْلُ اللَّهِ، وَإِقَامِ الصَّلاَةِ، وَإِيْتَاءِ الزَّكَاةِ، وَصَوْمِ رَمَضَانَ، وَحَجِّ الْبَيْتِ الْحَرَامِ
Islam itu di bangun di atas lima perkara: Bersaksi bahwa tidak ada Ilah yang berhak untuk diibadahi keculi Allah dan bahwasanya Muhammad adalah utusan Allah, mendirikan shalat, menunaikan zakat, melaksanakan shaum di bulan ramadhan, dan melaksanakan ibadah haji ke baitullah al-haram. (HR. al-Bukhari & Muslim)
KELOMPOK MANUSIA KETIKA BERPUASA
1. Puasa wajib bagi setiap muslim yang baligh, berakal, mampu melaksanakanya dan dalam keadaan bermukim.
2. Orang kafir tidak wajib berpuasa, dan ia tidak wajib mengqadha apabila masuk Islam.
3. Anak kecil yang belum baligh belum wajib untuk berpuasa ,akan tetapi ia dilatih untuk melaksanakannya supaya terbiasa.
4. Orang gila tidak wajib puasa dan tidak pula wajib membayar fidyah meskipun sudah tua. Demikian pula orang yang kurang akalnya yang tidak dapat membedakan benar atau salah.