Buahnya Ilmu dan Amal [1]
Bismillahirrahmanirrahim
Segala puji bagi Allah, kami memuji, memohon pertolongan, memohon ampunan dan bertaubat hanya kepada-Nya. Dan kami berlindung kepada Allah dari keburukan yang ada pada diri kami dan dari kejelekan amal-amal perbuatan kami. Barangsiapa yang Allah beri petunjuk maka tiada kesesatan baginya, dan barangsiapa yang telah Allah sesatkan maka tiada petunjuk baginya. Saya bersaksi tiada sesembahan yang berhak disembah kecuali hanya Allah tiada sekutu bagi-Nya. Dan saya bersaksi bahwa nabi Muhammad adalah hamba dan utusan-Nya, sholawat dan salam tercurahkan baginya, para keluarga, dan para sahabat beliau.
Bukanlah satu hal yang tersembunyi bahwa ilmu merupakan satu hal yang mempunyai kedudukan amat penting dalam agama kita yang lurus ini, dan ilmu kedudukannya sangat agung, ilmu merupakan pondasi yang mana suatu bangunan itu dibangun di atasnya, dan tidaklah mungkin syariat itu tegak, dan juga tidaklah penyembahan kepada Allah itu dapat ditunaikan -yang mana hal itu merupakan sebab utama diciptakannya hamba- kecuali dengan ilmu.
Ilmu merupakan pondasi yang harus ada, dan ilmu sangatlah didahulukan, sebagaimana yang telah Allah –subhanahu wa ta’ala- firmankan:
فَاعْلَمْ أَنَّهُ لَا إِلَهَ إِلَّا اللَّهُ وَاسْتَغْفِرْ لِذَنْبِكَ وَلِلْمُؤْمِنِينَ وَالْمُؤْمِنَاتِ وَاللَّهُ يَعْلَمُ مُتَقَلَّبَكُمْ وَمَثْوَاكُمْ
“Maka ketahuilah, bahwa Sesungguhnya tidak ada Ilah (sesembahan) selain Allah dan mohonlah ampunan bagi dosamu dan bagi (dosa) orang-orang mukmin, laki-laki dan perempuan.” (Muhammad: 19)
Allah –azza wa jalla- memulainya ayat ini dengan ilmu (fa’lam)
Salah satu dari doa nabi kita Muhammad –shollallahu alaihi wa sallam- yang dilakukan setiap pagi hari setelah sholat subuh, sebagaimana yang ada dalam “Musnad Imam Ahmad” dan “Sunan Ibnu Majah” dan selain keduanya, dari hadis Ummu Salamah –radhiallohu anha- berkata: “Dahulu Rasulullah –shollallahu alaihi wa sallam- berkata setiap selesai sholat subuh setelah salam:
اللهم إني أسألك علما نافعا وَرِزْقًا طَيِّبًا وَعَمَلًا مُتَقَبَّلًا
“Ya Allah sesungguhnya saya memohon kepada-Mu ilmu yang bermanfaat, rizki yang baik, dan amal yang diterima”, dalam riwayat yang lain “amal perbuatan yang sholeh”.
Rasulullah –shollallahu alaihi wa sallam- dalam doanya setiap hari mendahulukan ilmu yang bermanfaat atas rizki yang baik dan amal yang diterima, hal tersebut disebabkan karena seorang hamba tidaklah dapat membedakan antara rizki yang baik dan yang jelek, antara amal yang sholeh dan yang tholeh kecuali dengan ilmu yang bermanfaat (al-Ilmu an-Nafi’).