Lafazh Sholawat
‘Afwan ustadz, ketika tasyahhud kita membaca “assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu” atau “assalamu ‘alannabiyyi”, jazakallahu khairan. [085241075XXX]
Untuk menjawab pertanyaan di atas kami nukilkan penjelasan ringkas dari Syaikh Masyhur Hasan Alu Salman hafizhahullah dari kitabnya al-Qaul al-Mubin fi Akhta` al-Mushallin, hlm. 152-153.
Beliau membuat judul besar, “Salahnya Mengucapkan assalamu ‘alaika ayyuhannbiyyu ketika tasyahhud.” Kemudian beliau berkata:
“Al-Bukhari mengeluarkan hadits dalam shahihnya, bahwasanya Rasulullah -shollallahu alaihi wa sallam- berkata:
… فَإِذَا صَلَّى أَحَدُكُمْ فَلْيَقُلْ: التَّحِيَّاتُ لِلَّهِ وَالصَّلَوَاتُ وَالطَّيِّبَاتُ، السَّلاَمُ عَلَيْكَ أَيُّهَا النَّبِيُّ وَرَحْمَةُ اللَّهِ وَبَرَكَاتُهُ… .
… Apabila seorang dari kalian shalat, maka hendaklah ia mengucapkan, at-tahiyyatu lillah wash-hsholawatu wath-thayyibat, assalamu ‘alaika ayyuhannabiyyu warohmatullahi wa barokatuhu… . (jilid 2, hlm. 311)
Al-Hafizh Ibnu Hajar -rahimahullah- berkata: “Sungguh telah datang keterangan pada beberapa jalannya yang menuntut perubahan antara masa beliau -shollallahu alaihi wa sallam- yang diucapkan dengan bentuk khitab (lawan bicara), sedangkan setelahnya diucapkan dengan bentuk ghaib (orang ketiga).”